Cerita Sex Perawanku Ku Pasrahkan Untuk Sepupuku Gopal
Rumahku ada tujuh orang penghuni, ayah, ibu , kakak laki-laki, adik perempuan gw, sepupu gw dan pembantu gw. Sebut saja namaku Windi, aku asli orang pekalongan . Jadi pada hari minggu rumah yang berada di kawasan Perumahan Pondok Permai, Jakarta jadi sepi sekali. Ayah gw sedang tugas kebali untuk riset pekerjaannya, Kakak gw lagi liburan kejepang. Pembantu dan adik, disuruh bantuin ibu mengurus rumah yang ditebet. gw dengan sepupu saya yang bernama, Gopal.
Badan gw pegal sekali, selesai ngepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa saya kepingin dipijitin. Biasanya sih oleh ibu, dan Gopal juga, Karena agak pegal, saya panggil saja Gopal untuk mijitin, Saya langsung berbaring telungkup di Sofa ruang tamu, dan Gopal mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Gopal , tangannya keras sekali,punggungku jadi fresh lagi.
“Duh, Pal…, mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan..”, kataku.
“Abis, posisinya nggak bagus win”, jawabnya.
“Kamu dudukin aja pahaku, sepertibiasa…”.
“Tapi…, kak..”.
“Alaaah.., nggak usah tapi…, biasanya kan juga begitu…, ayo..”, gw tarik tangan Gopal memaksanya untuk duduk dipahaku, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu kemarin.
Gopal akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua pahaku dekat pantat sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi,pijitan agak lain, makin lama makin saya rasakan tangannya agak gemetaran dan nafasnya agak ngos-ngosan.
“Kamu kenapa Pal, capek?”, tanyaku.
“Ngakk kok gapapa”, jawabnya.
Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dankanan, sementara pantatnya semakin turun kepagian pahaku, aku merasakan agak ada yang kedut2 dibagian belakang pantatku
Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalududuk mendekati, biasa bermaksud menggoda.
“Aayoo kamu kok lamalama makin turun terus itu tadi kok kedut2”, sambil tanganku kuletakan dipahanya.
“ngak papa win, tadi agak risih aja”, jawabnya, malah tanganku sengaja kusenggolkan ke celana bagian selangkangannya seperti agak ada yang menonjol, melihat itu timbulrasa isengku,
“Loh.., itu apa di celanamu Pal! , kok nonjol begitu..”
Mendengar itu Gopal merah padam mukanya, lalu ia berdiriingin lari menghindar dari gw, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dantanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolan tersebut.
“jangan deh ntar dilihat orang gak enak win”, katanya.
gw pelototin matanya, Gopal langsung diam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.
Penasaran, saya buka resliting celananya dan menarik keluar batang yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Gopal sudah menegang. Sementara Gopal diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidaktahu. Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Gopal, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Gopal mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Gopal makin mendesah,
“Ah.., ah..winnn”
Kugenggam erat penis Gopal dan kukocok-kocok dengan perlahan,semakin lama semakin kencang. Badan Gopal ikut menegang, sambil kepalanya terangkat keatas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang, “Achh..ssshh”.Semakin kencang penis Gopal kukocok, semakin menggeliat badan Gopal membuat saya tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Gopal makinmengeras, “Ach.., achh..sshh winn aahh jaan ahhhh”.
Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidaktahan…, ia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi saya biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Gopal. Rupanya Gopal sudah semakin menggeliat, hingga tanpa sadar tangannya sudah meraba dan meremas2 payudaraku.
“He Gopall…, kamu kenapa remas toketku” tegurku, sambil tetap mengocok penis Gopal,
“Achh…, achh..Ennakss winnss aahh”
Hanya itu yang Gopal bilang, sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, hingga saya biarkan saja Gopal meremas payudaraku, dan Gopal lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH-ku dan meremas payudaraku lagi hingga keluar dari BH-ku.
“Acchh…, accchh ennakk bannget hhhss” erang Gopal
Saya mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Gopal dengan kuat, sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Gopal, hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingku dan mengemutnya dengan lahap.
“Aduh…, pall…, aduhh aahkkss”
Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras,keduanya diisap secara bergantian oleh Gopal.
Saya juga mulai menggeliat, lalu kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Gopal balas mencium, bibir kami berdua saling memagut, lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati. Tangan Gopal menggerayangi badanku, melepaskan BH-ku, hingga payudaraku bergelantung bebas. Kulepaskan juga baju yang dipakai Gopal, dan kupelorotkan celananya, hingga Gopal bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya,sedangkan Gopal kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.
Perlahan tangan Gopal menelusuri rokku lalu menyelusup masukke dalam rokku,
“Acchh…, Accchh sshhh mmmhh”,
gw dan Gopal terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Gopal menyelusup ke dalam CD-ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuuhh…, Gopal..Tangannya nakall ” erangku, sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Gopal mempermainkan jarinya di jalatogel dalam vaginaku.
“Accchh…, aduuuhh…, acccchh..”.
Tak tahan lagi, Gopal menarik lepas rok dan celana dalamku,hingga akhirnya saya kini telanjang bulat. Kemudian Gopal mencium bibirku dan saya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.
“Accchh..aahhhss aachhh” Hanya erangan tertahan karena tersumbat bibir Ical yang keluar dari mulutku.
Kemudian Gopal berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku, saya membiarkan saja apa yang akan Gopal lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tiba gw rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.
“Aaccccchh, Gopal.., kamuu ngapain? awwuuu sakiitt..”,tanyaku.
Tapi terlambat, rupanya Gopal sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Gopal mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.
“Accchh…, Gopal sayangg…, aduuhh Gopal eennakksss aaahh asakiitt..”, erangku.
Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Gopal dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat piunggungnya. Semakin kencang goyangan penis Gopal dan semakin keras erangan kami berdua.
“Accch…, aduhh..Gopal sakit memekku eennkkssa”
Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yangterdorong dari dalam…, dan erangan panjang gw dan Gopal, “aahhhhhssss”.Bersamaan semprotan mani Gopal dalam vaginaku dan semburanku yang menciptakankenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.
Gopal menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku.Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembalidan kudekatkan wajahku ke wajah Gopal, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat, kemudian kupegang erat penis Gopal, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali.
Hingga hari ini gw dan Gopal, bila ada kesempatan kami bisa melakukan skandal kenikmatan ini dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatan yang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Gopal, ataupun di dalam kamar mandi.